Alat Penyulingan Oli Bekas dan Tahapan Pengolahannya
Jika dibiarkan, oli bekas tentu saja bisa mencemari
lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itu, pastikan anda tak
langsung membuang oli bekas yang anda miliki setelah mengganti oli kendaraan
bermotor anda. Anda bisa manfaatkan oli bekas tersebut untuk berbagai kegunaan.
Oli bekas bisa dijernihkan kembali hingga menjadi bahan bakar diesel, bahan
pembakaran pengganti minyak tanah, dan lain sebagainya. Dalam menjernihkan oli
bekas tersebut, anda membutuhkan alat penyulingan oli bekas.
![]() |
alat penyulingan oli bekas |
Alat Penyulingan Oli Bekas
Dalam mengolah oli bekas, anda memang membutuhkan alat
penyulingan. Alat penyulingan oli bekas ini juga sering disebut dengan istilah
distilasi. Distilasi adalah alat yang digunakan untuk memisahkan zat yang ada
di dalam produk utama dengan zat aditif pada oli bekas. Perlu untuk anda
ketahui, minyak oli bekas kendaraan bermotor adalah limbah buangan yang
berbahaya dan beracun. Kandungan ini didapat dari hasil sampingan pada
kendaraan bermotor, mobil, maupun jenis kendaraan lainnya.
Oli berperan penting dalam mengurangi keausan mesin
pada kendaraan bermotor. Pada umumnya, oli terdiri dari 90% minyak dasar atau
base oil dan sisanya berupa zat tambahan. Alat distilasi yang digunakan dalam
proses pengolahan limbah oli bekas memiliki fungsi untuk memisahkan minyak
dasar pembuat oli (base oil) ini dengan zat aditif yang ada di oli bekas.
Distilasi yang didesain sedemikian rupa dengan produk oli bekas yang akan
diproses untuk menghasilkan produk akhir minyak dasar dalam membuat oli (base
oil).
Tahapan Pengolahan Oli Bekas
Pengolahan oli bekas yang baik akan melalui beberapa
tahapan yang panjang. Selain itu, tahapan pengolahan oli bekas ini sudah
terbukti, teruji, dan memenuhi syarat yang ada. Proses penjernihan kembali oli
bekas dilakukan dengan menggunakan metode Hydrofinishing dan Distilasi Thin
Film Evaporation. Cara yang satu ini bisa memisahkan kandungan bahan pelumas
dari residunya secara total. Adapun tahapan pengolahan oli bekas tersebut
meliputi:
Tahapan Pertama
Untuk tahapan yang pertama, minyak oli bekas akan
direaksikan dengan bahan-bahan kimia yang tak lain adalah temuan Mohawk. Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kandungan air yang ada di dalam
oli bekas. Selain itu, tahapan ini juga bertujuan untuk menjamin proses pemurnian
bisa berjalan lancar, menghindari terjadinya penyumbatan, dan mencegah karat.
Tahapan Kedua
Lanjut ke tahapan kedua. Dalam tahapan kedua ini,
minyak oli bekas yang telah terbebas dari kandungan air akan disuling dalam
kondisi vakum. Proses ini dilakukan untuk memisahkan bahan bakar yang ikut
terbawa seperti halnya diesel atau solar.
Tahapan Ketiga
Memasuki tahapan ketiga, minyak oli bekas yang telah
dibebaskan dari kandungan air dan bahan bakar akan dipisahkan dari residu yang
ikut terbawa. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat Thin Film Evaporator.
Alat yang satu ini didatangkan langsung dari Jerman. Alat ini bisa bekerja
dalam kondisi vakum tinggi. Dalam tahapan ketiga ini, pengolahan oli bekas akan
menghasilkan minyak hasil destilasi yang sudah terbebas dari bahan bakar, air,
dan residu.
Tahapan Keempat
Untuk tahapan yang keempat ini, minyak pelumas dasar
yang di dalamnya masih mengandung klor, belerang, dan pada tingkat molekuler
membentuk ikatan bersifat tidak jenuh antar atom-atom karbon akan direaksikan
dengan gas hydrogen. Reaksi ini akan dilakukan melalui proses Catalitic
Hydrofinishing. Tahapan ini memiliki tujuan untuk menjenuhkan kembali ikatan
yang terjadi antar atom-atom karbon. Tak hanya itu, proses pengolahan ini juga
bertujuan untuk membebaskannya dari kandungan klor dan belerang. Proses ini
nantinya akan menghasilkan minyak pelumas dasar yang jernih dan sangat stabil
atas reaksi oksidasi. Dengan begitu, menjamin daya guna yang maksimal dari
pelumas.
Tahapan Kelima
Dalam tahapan kelima ini, alat penyulingan oli bekas
digunakan uuntuk proses fraksionisasi terhadap minyak pelumas dasar yang telah
sempurna. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan minyak pelumas dasar yang kental
dan ringan. Bahkan minyak pelumas dasar yang dihasilkan nantinya memiliki
kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan minyak pelumas dasar yang
berasal langsung dari minyak mentah.
0 komentar:
Posting Komentar