Manfaat Oli Bekas untuk Kayu, Anti Rayap dan Menguatkan

Manfaat Oli Bekas untuk Kayu, Anti Rayap dan Menguatkan

Manfaat oli bekas untuk kayu mungkin sudah banyak diketahui oleh sebagian besar orang yang bergelut dengan kayu gelonggong atau kayu balok. Namun demikian, bagi orang awam, mungkin saja belum mengetahui manfaat oli bekas untuk kayu, bagaimana cara menggunakannya, dan lain sebagainya.

manfaat oli bekas untuk kayu

Oli bekas, seringkali digunakan untuk mengawetkan kayu. Cara ini sudah banyak digunakan untuk mengawetkan kayu karena dianggap lebih murah dan lebih efektif. Dengan memanfaatkan oli yang sudah bekas dan tidak bisa digunakan untuk mesin lagi, pengawetan kayu dapat dilakukan dengan biaya yang sangat murah.

Manfaat Oli Bekas untuk Kayu

Beberapa manfaat oli bekas untuk kayu antara lain sebagai berikut:

1. Melindungi Kayu dari Pelapukan

Manfaat oli bekas untuk kayu yang pertama adalah mampu mencegah pelapukan kayu. Hal ini dikarenakan oleh kayu yang dilapisi dengan oli bekas tidak akan mudah terpapar atau meresap air. Seperti yang kita ketahui, apabila kayu terus terkena air dan cuaca ekstrem, maka kayu akan mudah lapuk.

Dengan menggunakan oli bekas untuk melapisi kayu, maka air akan sulit menembus lapisan oli dan tidak akan mencapai permukaan kayu. Oleh karena itu, oli bekas bisa mencegah kayu dari pelapukan.

2. Melindungi Kayu dari Rayap

Melindungi kayu dari serangan rayap dan seranggal lainnya adalah salah satu manfaat oli bekas untuk kayu. Dengan melapisi kayu menggunakan oli bekas, maka rayap dan serangga tidak akan tertarik untuk merusak kayu tersebut.

Oli bekas merupakan senyawa kimia yang tidak disukai dan mungkin saja bisa menjadi racun bagi rayap dan serangga lainnya. oleh karena itu, dengan melapisi kayu menggunakan oli bekas, maka kayu dapat terlindung dari serangan rayap dan serangga lainnya.

Sisi Negatif dari Manfaat Oli Bekas untuk Kayu

Manfaat oli bekas untuk kayu agar menjadi lebih awet memang hal yang benar. Cara pengawetan kayu dengan menggunakan oli bekas memang sangat mudah dan murah untuk diterapkan. Namun demikian, ada beberapa alasan yang memungkinkan pengawetan kayu tidak baik dilakukan dengan menggunakan oli bekas.

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan oli bekas untuk mengawetkan kayu:

1. Oli Bekas Mengakibatkan Kayu Sulit Dicat

Oli bekas untuk mengawetkan kayu memang akan menghindarkan kayu dari pelapukan dan serangan rayap atau serangga lainnya. Namun demikian, pelapisan menggunakan oli bekas pada kayu dapat menyebabkan kayu menjadi sulit dibersihkan dari oli, sehingga sulit untuk dicat.

Oli merupakan senyawa cair yang memiliki daya lekat cukup kuat, berminyak, dan licin, sehingga cat kayu tidak akan bisa melekat kepada kayu apabila masih terlapisi dengan oli bekas. Hal ini menjadikan kayu akan sulit dicat, dan nilai estetikanya pun akan semakin rendah.

2. Oli Bekas Mengakibatkan Kayu Bau dan Lengket

Manfaat oli bekas untuk kayu juga harus dipertimbangkan dengan efek lainnya. Pelapisan kayu dengan oli bekas dapat menyebabkan kayu menjadi sulit untuk dibersihkan. Apabila pembersihan oli pada kayu dilakukan dengan keras, justru bisa merusak tekstur kayu. Selain itu, oli bekas juga sering meresap sampai ke serat-serat kayu.

Hal ini dapat menyebabkan kayu menjadi bau oli atau minyak dan terasa lengket karena masih ada oli bekas yang melekat pada kayu.

3. Oli Bekas Mengandung Senyawa Berbahaya

Selain itu, oli bekas juga mengandung senyawa-senyawa berbahaya yang mudah terurai ke udara. Apabila hal ini terus terjadi, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Selain itu, senyawa kimia tersebut juga dapat menyebabkan pemanasan global.

Di balik manfaat oli bekas untuk kayu, hal yang juga juga harus dipertimbangakan adalah terkait dengan efek sampingnya. Bagaimana efek samping terhadap kesehatan, lingkungan, serta nilai estetika harus benar-benar dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Sedangkan untuk pengawetan kayu, saat ini telah dapat dilakukan dengan berbagai cara lain yang aman, mudah, dan juga murah untuk dilakukan. Penggunaan oli bekas yang dikatakan murah, mudah, dan efektif tidak bisa dijadikan alasan jika efeknya adalah merusak kesehatan dan lingkugan.