Mengetahui Karakteristik Limbah B3 Oli Bekas dan Cara Pengurangannya
Karakteristik limbah b3 oli bekas yang asalnya dari usaha perbengkelan ini mudah menguap dan dapat menimbulkan pencemaran terhadap udara. Bahan pelarut yang terhirup ini ternyata dapat menimbulkan gangguan pada pernapasan untuk para pekerja yang ada di bengkel tersebut. Bahan bakar tersebut adalah cairan yang mudah terbakar oleh nyala api. Kemudian, itu juga termasuk salah satu jenis bahan yang mudah sekali terbawa oleh aliran air. Limbah bahan berbahaya dan beracun disebut denga Limbah B3. Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha maupun suatu kegiatan yang terdapat kandungan bahan yang berbahaya dan juga beracun.karakteristik limbah B3 oli bekas |
Limbah B3 ini bisa diketahui karena sifat, konsentrasi, maupun dari jumlahnya, baik secara langsung atau secara tidak langsung, bisa mengakibatkan tercemarnya maupun rusaknya lingkungan hidup. Selain itu juga bisa membahayakan lingkungan hidup, kesehatan. Bahkan juga bisa berdampak tidak baik bagi kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup yang lainnya. B3 oli bekas bersumber dari kegiatan antara lain yaitu pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi maupun inhibitor korosi, pelarutan kerak, serta pengemasan.
Karakteristik Limbah B3 Oli Bekas
Sesuai dengan karakter limbah yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa limbah oli bekas ini merupakan kategori dari limbah B3. Walaupun oli bekas ini masih dapat dimanfaatkan, jika tidak dikelola dengan sebaik mungkin, lembah tersebut dapat berdampak yang tidak baik bagi lingkungan. Sesuai dengan perkembangan kota, maka jumlah oli bekas terus meningkat. Selain itu, jumlah kendaraan bermotor dan mesin-mesin bermotor saat ini juga semakin bertambah. Di daerah yang masih pedesaan juga banyak sekali dijumpai bengkel-bengkel kecil yang banyak menghasilkan oli bekas. Bisa dikatakan jika untuk penyebaran oli bekas ini sudah begitu luas dari kota besar hingga pada wilayah pedesaan yang ada di seluruh Indonesia.
Adapun karakteristik limbah B3 oli bekas adalah sebagai berikut:
· Gampang meledak;
· Mudah terbakar;
· Bersifat reaktif;
· Bersifat beracun;
· Bisa juga menyebabkan infeksi; dan
· Bersifat korosif.
Berbicara mengenai material oli pelumas bekas, ternyata yang memiliki dampak bagi lingkungan tidak hanya ada pada olinya saja, akan tetapi juga pada wadah dan juga pada saringan oli. Kesemuanya itu memiliki berbagai macam zat yang dapat mengotori udara, tanah serta air. Oli bekas juga memiliki kandungan zat seperti logam, larutan klorin, dan zat-zat pencemar yang lainnya. Bahkan hanya sebanyak satu liter oli bekas saja dapat merusak jutaan liter air segar dari sumber air yang ada dalam tanah.
Oli bekas ternyata juga bisa menyebabkan tanah yang rusak dan kehilangan unsur hara. Kemudian untuk karakteristik limbah B3 oli bekas yang tidak dapat larut dalam air juga bisa membahayakan habitat air. Tak hanya itu saja, sifatnya yang mudah terbakar ini juga termasuk karakteristik limbah B3 oli bekas atau karakteristik dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Adapun karakteristik limbah B3 oli bekas adalah sebagai berikut:
· Gampang meledak;
· Mudah terbakar;
· Bersifat reaktif;
· Bersifat beracun;
· Bisa juga menyebabkan infeksi; dan
· Bersifat korosif.
Berbicara mengenai material oli pelumas bekas, ternyata yang memiliki dampak bagi lingkungan tidak hanya ada pada olinya saja, akan tetapi juga pada wadah dan juga pada saringan oli. Kesemuanya itu memiliki berbagai macam zat yang dapat mengotori udara, tanah serta air. Oli bekas juga memiliki kandungan zat seperti logam, larutan klorin, dan zat-zat pencemar yang lainnya. Bahkan hanya sebanyak satu liter oli bekas saja dapat merusak jutaan liter air segar dari sumber air yang ada dalam tanah.
Oli bekas ternyata juga bisa menyebabkan tanah yang rusak dan kehilangan unsur hara. Kemudian untuk karakteristik limbah B3 oli bekas yang tidak dapat larut dalam air juga bisa membahayakan habitat air. Tak hanya itu saja, sifatnya yang mudah terbakar ini juga termasuk karakteristik limbah B3 oli bekas atau karakteristik dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pengurangan Limbah Oli Bekas
Di dalam mengurangi jumlah oli bekas yang dihasilkan, masyarakat bisa lebih menggunakan kendaraan seperti halnya angkutan umum, angkutan bus, bersepeda maupun dengan berjalan. Dan untuk mengurangi limbah oli bekas anda bisa mencoba memakai sistem drainase dirancang untuk limbah oli bekas. Pakailah drip pans untuk menangkap tetesan oli bekas serta tumpahannya. Untuk tumpahan oli bekas tersebut sebaiknya anda bersihkan dengan menggunakan sebuah pengki serta menggunakan alat pembersih yang terbuat dr karet. Dan tidak memakai sorbents serta menghasilkan limbah yang lain.
Namun, apabila anda akan menggunakan sorbents, maka anda harus memilih bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Antara lain yaitu, dipelintir serta bisa digunakan kembali, dicuci atau dibersihkan, maupun dibakar dibakar untuk energi. Dan apabila memungkinkan, maka produk pembelian yang ada dalam jumlah besar untuk menghindari penggunaan wadah-wadah kecil tersebut berlebihan. Apabila memakai kontainer plastik liter, desain saluran sistem pembuangan serta daur ulang wadah plastic.
Namun, apabila anda akan menggunakan sorbents, maka anda harus memilih bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Antara lain yaitu, dipelintir serta bisa digunakan kembali, dicuci atau dibersihkan, maupun dibakar dibakar untuk energi. Dan apabila memungkinkan, maka produk pembelian yang ada dalam jumlah besar untuk menghindari penggunaan wadah-wadah kecil tersebut berlebihan. Apabila memakai kontainer plastik liter, desain saluran sistem pembuangan serta daur ulang wadah plastic.
Karakteristik limbah B3 oli bekas yang sangat mudah terbakar ini akan sangat membahayakan bagi lingkungan dan juga manusia. Oleh sebab itu, anda harus mengurangi jumlah limbah ini, mengolah atau membuangnya dengan cara yang baik dan benar.
test
BalasHapus